VANET

Semakin bertambahnya kedaraan, memungkinkan peluang bertambahnya kecelakaan juga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA)  ada sekitar 43000 kecelakaan yang menyebabkan kematian. 2.7 juta orang terlukan tiap tahunnya dan merugikan sekitar $230 miliar. Untuk mengurangi resiko  kecelakaan tersebut, setidaknya kita harus bisa membuat kendaraan menjadi lebih pintar. Jadi tidak hanya ponsel yang menjadi pintar, akan tetapi kendaraan juga.

Untuk mencapai itu, maka dimanfaatkan lah VANET. Dengan VANET akan membuat komunikasi throughput yang tinggi dengan delay yang kecil. Sehingga ini tepat jika dilakukan untuk komunikasi darurat. Seperti contoh, jika terjadi suatu kecelakaan maka pesan Alert! Akan ditransmisikan ke kendaraan lainnya, jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan infrastructure network (komunikasi seluler).

Sebenarnya beberapa karakteristik VANET dengan MANET itu hampir sama. Tetapi ada beberapa fitur yang lebih spesifik lagi yang bisa dikategorikan sebagai berikut ini :

  1. Highly Dynamic Topology
  2. Frequent Disconnected Network
  3. Mobility Modelling and Prediction
  4. Communications Environment
  5. Hard Delay Constraints
  6. Interaction with Onboard sensors
  7. Unlimitted Battery Power and Storage

 

Vehicular Ad Hoc Networks.

Vehicular Ad Hoc Networks.

Dalam pengaplikasiannya di jalanan, VANET akan membutuhkan Roadside Unit (RSU). RSU bisa menjadi acces point atau router atau sebagai buffer point. Di RSU inilah nantinya yang menyimpan dan menyediakan data ketika dibutuhkan. Semua data yang ada di RSU nantinya akan di Download dan Upload oleh kendaraan.  Berdasarkan pengaplikasianya VANET di klasifikasikan menjadi  :

  1. a.      Car to Car Traffic Application
  2. b.      Car to Infrastructure Traffic Application
  3. c.       Car to Home Traffic Application
  4. d.      Routing based Application

Jika kita coba mengklasifikasikannya berdasarkan tipe komunikasinya, baik itu secara Vehicle to Vehicle (V2V), atau Vehicle to Infrastructure (V2I) klasifikasinya akan kita peroleh sebagai berikut :

  1. a.      Safety oriented,
  2. b.      Commercial oriented,
  3. c.       Convenience oriented,
  4. d.      Productive oriented,

 a.      Safety Oriented. Safety Oriented termasuk dalam monitoring lingkungan jalan, permukaan jalan, kendaraan yang ada didekatnya, dan kurva jalan.  Safety Oriented diklasifikasi menjadi

1). Real-time Traffic. Semua data Real-time lalu lintas akan tersimpan dalam Roadside Unit yang bisa di akses kapanpun dan dimanapun. Dengan kondisi seperti ini nantinya kita akan mampu mengetahui kondisi lalu lintas, menghindari kemacetan dan juga tanda emergency seperti terjadinya kecelakaan.

2). Co-operative Message Transfer. Kondisi ketika melaju dengan pelan ataupun berhenti, setiap kendaraan akan saling bertukar informasi.  Sehingga kendaraan yang ada dibelakang tidak akan melakukan rem secara mendadak, karena mengetahui kondisi laju kendaraan yang ada didepannya.

3). Post Crash Notification. Jika kendaraan mengalami kecelakaan, kendaraan tersebut akan mengirim pesan broadcast kepada kendaraan lainnya yang berisi posisi kecelakaan.

Emergency situation Notification

Emergency situation Notification

4). Road Hazard Control Notification. Kendaraan akan mengirimkan informasi ke kendaraan yang lainya jika terjadi longsor karena terjadinya perubahan kurva jalan.

5). Cooperative Collision Warning. Memperingatkan dua pengemudi yang memiliki peluang untuk terjaidnya tabrakan.

6). Traffic Vigilance. Akan dipasang kamera pada Roadside Unit untuk bisa memonitoring jika terjadi pelanggaran ketika mengemudi.

b. Commercial oriented. Pada bagian ini, sebenarnya lebih mengarah tentang bagaimana caranya agar para pengemudi mendapat hiburan. Seperti audio dan video streaming. Pada bagian Commercial oriented ini pun diklasifikasikan sebagai berikut

1). Remote Vehicle Personalization/Diagnostics. Ini membantu untk men-download pengaturan kendaraan pribadi dan juga untuk mendiagnosa kendaraan dari ataupun ke infrastruktur (red-RSU).

2). Internet Access. Kendaraan bisa mengakses internet melalui Roadside Unit jika dijadikan sebagai router.

3). Digital Map Downloading. Peta dari suatu tempat dapat di download  oleh pengemudi jika ingin berpergian ke tempat yang baru. Dan juga melalui fitur ini bisa dijadikan sebagai penunjuk jalan.

4). Real Time Video Relay. Dapat melakukan request dari film yang disukai oleh pengemudi.

5). Value-added advertisement. Ini khusus bagi penyedia layanan yang ingin pengemudi melihat toko mereka. Jadi konsepnya mirip seperti iklan, perbedaannya terletak pada lokasi. Jadi iklannya akan muncul berdasarkan toko, SPBU, atau layanan lainnya yang berada disekitar area kendaraan tersebut.

c. Convenience oriented. Di bagian ini menjelaskan tentang bagaimana pengelolaan lalu lintas agar menjadi lebih efisien, sehingga pengemudi menjadi merasa nyaman. Bagian ini kemudian di klasifikasikan sebagai berikut

1). Route Diversions. Pengalihan rute perjalanan dapat dialihkan jika rute yang akan dilewati terjadi kemacetan.

2). Electronic Toll Collection. Pembayaran Toll akan dilakukan secara elektronik. Toll Collection Point nantinya akan membaca berdasarkan Onboard Unit (OBU) dari kendaraan. OBU berintegrasi dengan GPS  dan odometer untuk menentukan sejauh mana jarak yang telah ditempuh, lalu nantinya pembayaran akan diautorisasi Toll Collection Point via Wireless Link. Jadi pengemudi tidak perlu lagi menunggu 2 – 5 menit untuk melakukan pembayaran Toll. Kemacetan yang terjadi di gerbang Toll pun paling tidak bisa diminimalisir.

Electronic Toll Collection in India.

Electronic Toll Collection in India.

3). Parking Availability. Untuk pemberitahuan kepada pengemudi lokasi parkir mana yang masih memiliki slot kosong.

4). Active Prediction. Melakukan prediksi berapa kiranya nanti bahan bakar yang akan terpakai dari peta jalan yang akan dilalui.

d. Productive oriented. Pengaplikasian ini sebenarnya sebagai tambahan. Seperti penghematan waktu, dan juga bahan bakar ketika kendaraan tidak mesti berhenti ketika melakukan pembayaran Toll. Yang terkadang memakan waktu 2 – 5 menit.

 

VANET in Future

Kedepannya VANET memang bisa menjadi project pemerintahan. Seperti yang dilakukan National Highway Authority of India (NHAI) di india yang berencana untuk mengganti Manual Toll Collection dengan Electronic Toll Collection (ETC). Sistem ETC ini nantinya akan berbasis RFID dan dilengkapi On-board Unit di kendaraan, dan akan disediakan juga Roadside Unit di Electronic Toll Collection.

Polisi Australian di New South Wales (NSW) dan Victoria telah memperkenalkan tipe baru dari Laser Speed Camera, yang bisa menangkap pengemudi yang sedang menggunakan ponselnya dari jarak setengah mil. Kamera dengan model Concept II yang diproduksi oleh Tele-Traffic UK. Polisi inggris juga telah memakai teknologi tersebut untuk mengurangi pelanggaran ketika mengemudi. Di beberapa Negara, project VANET sedang berjalan untuk menciptakan keselamatan dan efisiensi ketika berkendara.

 

 

Reference : Vishal Kumar, Shailendra Mishra , Narottam Chand: Applications of VANETs: Present & Future